Selasa, 16 September 2014

Sambungan Komponen Jaringan

4. Network Jaringan
Network Device yaitu peralatan atau perangkat - perangkat jaringan yang bekerja pada beberapa layer, Yaitu :
Layer 1 (Physical) sebagai peralatan media :
·         Repeater
·         Hub
Layer 2 (Data-link) pengalamatan fisik :
·         NIC
·         Bridge
·         Switch
Layer 3 (Network) pengalamatan logic :
·         Router

     A.  Repeater











Repeater adalah suatu alat yang berfungsi memperluas jangkauan sinyal WIFI yang belum tercover oleh sinyal dari server agar bisa menangkap sinyal WIFI. Perangkat Repeater harus 2 alat, yakni untuk menerima sinyal dari server (Client) dan untuk menyebarkan kembali sinyal Wifi tersebut (acces point).
Fungsi Repeater
  1. Untuk mengcover daerah-daerah yang lemah sinyal dari Server (pemancar)
  2. Untuk memperjauh sinyal dari Server (pemancar)
  3. Untuk mempermudah akses sinyal Wifi dari Server
Cara Kerja Repeater :
Saat PTT HT Ditekan ( ia akan memancar pada Freq A ) Bag RX repeater (frequency :A) menerima informasi dari radio HT tsb, maka bag rx aktif, dan COR akan langsung menggerakkan bag transmit (TX ) yang secara bersamaan informasi yang  diterima tsb dipancarkan kembali oleh bagian TX ( B). dan pancaran tsb dapat diterima oleh HT lain dilapangan pada Frekwensi receive HT ( B ). Demikian pula saat HT lain mengudara untuk menjawab atau memanggil prosedur tsb kembali berulang
Repeater pada umumnya diletakkan disuatu tempat ketinggian ,antennanyapun ditinggikan lagi yang biasanya diletakkan diatas tower sehingga jangkauan pancaran akan lebih jauh.
Semakin tinggi letak repeater, maka akan lebih jauh pula daya jelajahnya.Seringnya repeater diletakkan disuatu lokasi yang  tinggi misalnya di puncak Gunung, atau Bukit , Antennanya pun  di instalasikan ditower yang cukup tinggi.

     B. HUB














Hub adalah perangkat jaringan yang berperan dalam mengirim data ke semua jaringan dengan cara broadcast.
HUB tidak Mengenal MAC Addressing / Physical Addressing shingga tdk bisa memilah data yg harus ditransmisikan sehingga collision (tabrakan) tdk bisa dihindari dari penggunaan HUB.
Fungsi HUB :
1.       Memfasilitasikan penambahan penghilangan atau penambahan workstation
2.       Menambah jarak network ( fungsi sebagai repeater )
3.       Menyediakan fleksibilitas dengan mensupport interface yang berbeda ( Ethernet, Toket ring, FDDI )
4.       Menawarkan featur yang fault tolerance ( Isolasi Kerusakan )
5.       Memberikan menegement yang tersentralisasi ( koleksi informasi, diagnostic)
Cara Kerja :
Ketika sebuah paket tiba di salah satu port, paket itu akan disalin ke port-port yang lain di hub. Atau dengan kata lain hub hanya menyalin data ke semua simpul yang terhubung ke hub. Hal ini menyebabkan unjuk kerja jaringan akan lambat.

       C. NIC (Network Interface Card)










NIC adalah sebuah kartu yang berfungsi sebagai jembatan dari komputer ke sebuah jaringan komputer. Jenis NIC yang beredar, terbagi menjadi dua jenis, yakni NIC yang bersifat fisik, dan NIC yang bersifat logis. Contoh NIC yang bersifat fisik adalah NIC Ethernet, Token Ring, dan lainnya; sementara NIC yang bersifat logis adalah loopback adapter dan Dial-up Adapter. Disebut juga
sebagai Network Adapter. Setiap jenis NIC diberi nomor alamat yang disebut sebagai MAC address, yang dapat bersifat statis atau dapat diubah oleh pengguna.

Fungsi Network Interface Card :
1.       Media pengirim data ke komputer lain di dalam jaringan
2.       Mengontrol data flow antara komputer dan sistem kabel
3.       Menerima data yang dikirim dari komputer lain lewat kabel dan menerjemahkannya ke dalam bit yang dimengerti oleh komputer
Cara Kerja Network Interface Card :
Prinsip kerja LAN CARD adalah menerima sinyal dari computer lain kemudian mentranmisikan kedalam masukan kemudain diolah menjadi data begitu sebaliknya saling berbagi. LAN CARD dapat digunakan untuk menghubungkan system computer satu dengan computer lain melalui perantara HUB sehingga dalam area tersebut membentuk suatu jaringan computer.

       D. Bridge








Bridge adalah sebuah Network Device yang berfungsi untuk memisahkan sebuah jaringan yang luas menjadi segment-segment yang lebih kecil. 
Selain itu ada yang mendefinikan bahwa Bridge adalah sebuah Network Device yang berfungsi sebagai jembatan fisik dan Bridge pun dapat berfungsi juga sebagai jembatan nalar (logical) seperti pembongkaran dan penyusunan paket, penyelematan, buffering dan lain-lain. Dengan demikian bridge dapat dipakai untuk menghubungkan 2 macam jaringan yang berbeda format paketnya ataupun yang berbeda kecepatan transmisinya. Misal dua kantor menggunakan dua jenis sistem jaringan yang berbeda, yang satu menggunakan sistem Ethernet dan yang lainnya menggunakan sistem Arcnet, maka kedua sistem tersebut dapat digabung dengan menggunakan bridge.
Jenis-Jenis Bridge :
1.       Transparent Bridge
Melakukan bridging antara 2 atau lebih segmen LAN. Jenis bridge ini juga dapat melakukan bridging pada jenis media physical layer yang berbeda (UTP, coax, fiber dll). Pengaturan bridge jenis ini dapat dilihat pada dokumen standar IEEE 802.1D.
2.       Translating Bridge
Adalah jenis bridge yang mampu untuk melakukan bridging antar protocol pada data link layer (contoh Ethernet dengan Token Ring). Dengan demikian terjadi proses konversi jenis frame data dan transmission rate masing-masing protocol. Proses ini dilakukan pada preamble dan FCS (frame check sequence).


       E. Switch








Switch adalah Sebuah Networking Device yang berfungsi untuk menghubungkan beberapa node dalam jaringan namun memiliki fungsi lain yaitu sebagai pencegah Collision dengan cara memberi jalur aliran data masing-masing sesuai Port /Collision Domain. Jadi, jika menggunakan Switch setiap Client dapat melakukan Komunikasi data tanpa adanya masalah Collision (Tabrakan) Data. Selain itu Semakin banyak port yang tersedia pada switch, tidak akan mempengaruhi bandwidth yang tersedia untuk setiap port. Ketika paket data dikirimkan melalui salah satu port pada switch, maka pengiriman paket data tersebut tidak akan terlihat dan tidak terkirim ke setiap port lainnya sehingga masing-masing port mempunyai bandwidth yang penuh. Hal ini menyebabkan kecepatan pentransferan data lebih terjamin. Switch dapat bekerja di Layer Data Link dan Layer Network, biasanya kecepatan Switch yang sering digunakan adalah 10/100 Mbps.
Cara kerja switch :
1.       Cut through
Yaitu menentukan route paket yang diterima langsung ke alamat port tujuan. 
2.       Store and forward
Cara kerjanya dilakukan dengan mengumpulkan seluruh paket hingga lengkap ke dalam memory switch dan melakukan pemeriksaan kesalahan dengan metode CRC (Cyclic Redundancy Check).

        F. Router











Router adalah perangkat jaringan yang digunakan untuk membagi protocol kepada anggota jaringan yang lainnya, dengan adanya router maka sebuah protocol dapat di-sharing kepada perangkat jaringan lain.
Jenis-jenis Router
1.       Router aplikasi adalah aplikasi yang dapat kita instal pad sistem operasi, sehingga sistem operasi tersebut akan memiliki kemampuan seperti router, contoh aplikasi ini adalah Winroute, WinGate, SpyGate, WinProxy dan lain-lain.
2.       Router Hardware adalah merupakan hardware yang memiliki kemampuan sepertiu router, sehingga dari hardware tersebut dapat memancarkan atau membagi IP Address dan men-sharing IP Address, pada prakteknya Router hardware ini digunakan untuk membagi koneksi internet pada suatu ruang atau wilayah, contoh dari router ini adalah access point, wilayah yang dapat mendapat Ip Address dan koneksi internet disebut Hot Spot Area.
3.       Router PC adalah Sistem Operasi yang memiliki fasilitas untuk membagi dan mensharing IP Address, jadi jika suatu perangkat jaringan (pc) yang terhubung ke komputer tersebut akan dapat menikmati IP Address atau koneksi internet yang disebarkan oleh Sistem Operasi tersebut, contoh sistem operasi yang dapat digunakan adalah semua sistem operasi berbasis client server.

           G. Acces Point












Access Point dalam jaringan computer adalah sebuah jalur akses nirkabel (Wireless Access Point atau AP) adalah perangkat komunikasi nirkabel yang memungkinkan antar perangkat untuk terhubung ke jaringan nirkabel dengan menggunakan Wi-Fi, Bluetooth atau standar terkait.
Fungsi Access Point
1.       Mengatur supaya AP dapat berfungsi sebagai DHCP server
2.       Mencoba fitur Wired Equivalent Privacy (WEP) dan Wi-Fi Protected Access(WPA)
3.       Mengatur akses berdasarkan MAC Address device pengakses
4.       Sebagai Hub/Switch yang bertindak untuk menghubungkan jaringan lokal dengan jaringan wireless/nirkabel
Cara Kerja Acces Point
wireless access point pada dasarnya bekerja pada teknologi sirkuit yang dibuat oleh komputer pribadi Anda, router dan perangkat jaringan nirkabel seperti wireless access point. Ini mulai bekerja ketika mengaktifkan sistem operasi Anda dan kemudian menghubungkannya dengan jaringan nirkabel dan ketika anda masukkan URL dalam jendela browser Anda yang mendukung wireless access point Anda.

Kemudian langkah ini informasi terhadap server gerbang jalan WAP, tempat pengolahan atau menerjemahkan data yang dilakukan. Ini gerbang WAP Server cara menerjemahkan data dari format sederhana untuk HTTP formatr dan setelah terjemahan mengirimkannya ke situs web dengan bantuan router yang terhubung. Ketika situs web menerima data yang diterjemahkan, ia akan mengubahnya menjadi dokumen HTML, di sini mengirim dokumen ini lagi ke server wireless access point yang mengubah dokumen ke format baru, kali ini format akan WML.

Kemudian data ini dikonversi dengan bantuan router kirim ke antena terdekat. Sekarang dengan bantuan antena radio gelombang melanjutkan routing data diterjemahkan dan mengirimkannya akses nirkabel perangkat jalur, menerima data dan tampilan pada layar dengan bantuan dari jendela browser.

5.       NOS (Network Operating System)
Sistem Operasi Jaringan (Network Operating System) adalah sejenis sistem operasi yang ditujukan untuk menangani dan bekerja dalam jaringan. Umumnya, sistem operasi ini terdiri atas banyak layanan (service) yang ditujukan untuk melayani pengguna, seperti layanan berbagi berkas, layanan berbagi alat pencetak (printer), DNS Service, HTTP Service, dan sebagainya.
Sistem operasi berfungsi sebagai interface antara mesin dan manusia. Beberapa sistem operasi jaringan yang sering dijumpai :
  •  Microsoft MS-NET
  • Microsoft LAN Manager
  • Novell NetWare
  • Microsoft Windows NT Server
  • GNU/Linux
  • Banyan VINES


Berdasarkan penggunaannya, sistem operasi dibagi menjadi tiga tipe sebagai berikut.
      1.  Full-Featured NOS
Memiliki performa tinggi, fleksibilitas, dan ukuran sekuritas yang sangat baik. Full-Feeaturedmembutuhkan seorang administrator jaringan serta membutuhkan NIC. Full-Featured juga agak mahal.
Contoh NOS-nya adalah EtherNet, Novell NetWare, 3Com’s 3+Share, IBM Token Ring Network, dan Banyan’s Vines.
      2.  Low-Cost NOS
Kebanyakan Low-Cost NOS berbeda dari sistem yang full-featured, yang sama hanya pada jumlah maksimum dari tampungan user dalam jaringan dan jumlah level keamanannya. Umumnya, harganya lebih murah dan lebih mudah untuk di-install dan digunakan.
Contohnya adalah STARLAN,  ARCnet,  10Net, dan  LANtastic.
      3. Zero-Slot NOS
Zero-Slot NOS hanya cocok untuk jaringan dengan user yang sangat sedikit serta penggunaan ringan. Zero-Slot tidak mahal dan merupakan alternatif simple dari NOS yang membutuhkan NIC yang mahal. Daripada menggunakan NIC pada workstation-nya, zero-slot hanya membutuhkan port serial RS-232 dan kabel twisted-pair. Oleh karena itu, sistem operasi ini sangat lambat dan hanya memiliki kemampuan transfer file yang terbatas. Sistem operasi ini juga tidak dapat melakukan disk-sharing.
Contoh sistemnya adalah LANLink.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar