A.
Pemilihan Storage VMWare
Tipe storage yang kita gunakan akan mempengaruhi efisiensi kinerja
sistem virtual yang kita buat dengan VMWare. Kita akan dihadapkan pada beberapa
pilihan baik dari segi protocol dan teknologi, tentunya dengan berbagai
kelebihan di masing masing pilihan tersebut.
Kita perlu menentukan pilihan mana yang paling sesuai dengan situasi yang
kita hadapi. Untuk dapat memilih dengan baik, maka perlu di fahami dulu konsep
anatomi SCSI nya terlebih dahulu.
SCSI (Small Computer System Interface) memiliki 3
Layer OSI yaitu :
1. SCSI Command , disini “perintah” untuk menerima atau
mengirimkan dari dan ke SCSI device ditangani.
2. SCSI Transport Protokol , protocol ini bertanggung
jawab untuk mengelompokkan data agar bisa di kirimkan, di monitor transmisi nya
dengan lancar dan baik. Beberapa protocol yang mungkin kita kenal adalah Fibre
Channel, dan iSCSI (internet Small Computer System Interface).
3. SCSI Interconnect , ini adalah layer dimana SCSI card
itu berada, bertanggung jawab untuk memberikan sinyal yang menyatakan bahwa
mereka memang mengirimkan data data.
Semua perangkat SCSI di identifikasi menjadi 3 ( tiga) bagian yang kita
kenal sebagai Bus, bus adalah SCSI card didalam system kita, bisa merupakan
parallel yang terkoneksi ke local disk, fibre channel atau NIC yang terhubung
dengan iSCSI storage.
1. Target : Single storage resource
2. LUN : Logical Unit Numbers adalah SCSI client yang
berada di dalam target. Suatu LUN bisa berasala dari satu disk atau beberapa
disk jadi satu ( grup) dengan konfigurasi RAID tertentu.
Pemilihan dengan Fibre
Channel memiliki beberapa keuntungan antara lain :
1. Teknologi nya sudah mature, artinya kelemahan
kelemahan sudah banyak yang teratasi.
2. Fault tolerance bagus
3. Speed umumnya lebih cepat dari iSCSI
4. Effisiensi , untuk frame by frame FC lebih efisien
disbanding iSCSI
5. Security , untuk zoning LUN masking kita bisa
menyembunyikan bagian dari SAN dari server yang berbeda beda untuk alasan
keamanan, dan mencegah kecelakaan adanya override data.
6. Memang kenyataanya iSCSI lebih murah dibanding FC,
kita bisa saja mempertimbangkan memakai iSCSI kalau performance dan kecepatan
bukanlah menjadi prioritas. Dibawah ini adalah beberapa keuntungan jika kita
memutuskan menggunakan iSCSI
7. Cost , lebih murah 20%-70 % dibanding FC.
8. Fault tolerance , bisa digunaka dengan menggunakan
redundant Ethernet switchs dan disk enclosure
9. Routing , mudah karena berdasar TCP IP lebih mudah
dikonfigurasi dan familiar untuk sebagian besar dari kita dan tentu saja
masalah kompabilitas lebih luas.
Kekurangan nya adalah :
1. Speednya lebih rendah dibanding FC Efisiensi nya kecil
artinya memproduksi overhead data transmission lebih besar
2. Security , mudah untuk di hack dibanding FC, terutama
kalau kita menggunakan regular data sebagai double SAN transport. Ini bisa
diatasi dengan memisahkan antara IP fisik dan logical untuk transport lalu
lintas iSCSI.
Kelebihan menggunakan
iSCSI
1.
Bisa menambah kapasitas hard
disk tanpa harus memasukan hard disk ke dalam server.
2.
Hard disk iSCSI
bertingkah laku seperti hard disk internal yang bisa diformat
dan dipartisi.
3.
Jika
tempat hard disk internal internal sudah tidak cukup mau tidak mau
harus menggunakan external storage, salah satunya mengunakan iSCSI.
4.
Lebih mudah
melakukan backup secara remote dari jarak jauh.
Metode
Penyimpanan yang menggunakan protokol iSCSI ada 2, yaitu :
1.
SAN (Storage Area Network) dan NAS (Network Attached Storage) yaitu
sistem media penyimpanan terpusat dalam
jaringan, yang memungkinkan komputer server atau client untuk menggunakan media
penyimpanan tersebut seolah-olah
menggunakan penyimpanan lokal (local disk).
2.
NAS sendiri adalah storage device yang bisa dikatakan
“tinggal colok “ alias plug and play dimana mensupport 2(dua) protocol :
1.
NFS (Network File System) > open source
2.
SMB ( Server Block Message) > windows
Perbedaan SAN dan NAS
1.
Perbedaan SAN dan NAS pada jenis
aksesnya :
a.
SAN (Stores Accses Network) :
Ø Storagenya langsung nyambung ke jaringan
Ø Jadi Kalau SAN tidak melibatkan processor saat file yang disharing tersebut
diakses.
b.
NAS (Network Accses Stores) :
Ø Storage yang sudah ada masih dishare lagi oleh OS
Ø Pada NAS saat file yang disharing tersebut diakses maka dia(file yang
disharing) akan melewati processor terlebih dahulu sebelum ke client.
B.
VMotion
VMware® vMotion® merupakan salah satu fitur VMware
vCenter Server™ yang memungkinkan perpindahan virtual machine yang sedang
berjalan dari suatu host yang telah diinstalasikan VMware ESXi™ (VMware vSphere) ke host lainnya yang telah diinstalasikan VMware
ESXi™, tanpa adanya downtime dari virtual machine tersebut.
vMotion memungkinkan keseluruhan kondisi dari
virtual machine yang sedang berjalan berada pada proses enkapsulasi pada memory
dan tersimpan berupa sekumpulan file pada storage. Untuk kondisi tersebut,
vMotion memerlukan setidaknya sebuah jaringan bertipe Gigabit Ethernet yang
dikhususkan untuk fitur tersebut dalam rangka perpindahan memory dari satu host
ESXi ke host ESXi yang lainnya.
Gambar 1. Penggunaan
VMware™ vSphere® vMotion®
Tujuan perpindahan virtual machine dari suatu host ke
host yang lain adalah :
Ø Penggunaan hardware yang lebih efisien.
Ø Dapat mengakomodasi downtime server yang ditujukan
untuk maintenance suatu hardware server host.
Ø Pendistribusian beban kerja virtual machine antar
berbagai macam host yang telah diinstalasikan ESXi.
Mekanisme Kerja vMotion
Proses perindahan secara on-the-fly
suatu virtual machine dari suatu host ke host yang lain, dapat
dimungkinkan berkat adanya dukungan dari 3 teknologi berikut ini, diantaranya
adalah :
1.
Keseluruhan
kondisi virtual machine dalam keadaan ter-enkapsulasi melalui sekumpulan files
yang terletak pada media storage storage yang digunakan bersama-sama
seperti : media Fibre Channel, iSCSI Storage Area Network (SAN)
atau Network Attached Storage (NAS). VMware™ vStorage® VMFS dapat
mengakomodasi keperluan instalasi VMware™ ESX® pada beberapa host dalam
mengakses file-file virtual machine secara bersamaan.
2.
Memory aktif dan
kondisi eksekusi yang tepat untuk setiap virtual machine dapat
mempercepat proses migrasi virtual machine pada host asal yang telah
diinstalasikan ESX ke host tujuan yang telah diinstalasikan ESX. vMotion®
menjaga pada waktu transfer prosesnya tidak terlihat oleh pengguna dengan
mekanisme penjagaan lintasan migrasi pada memory dalam bentuk bitmap. Pada saat
keseluruhan memory dan kondisi sistem dimigrasikan ke host tujuan, maka
vMotion® menahan virtual machine asal, melakukan penduplikasian bitmap ke host
tujuan dan memulai kembali keadaan sistem virtual machine pada host
tujuan. Keseluruhan proses tersebut membutuhkan waktu kurang dari 2 detik
pada jaringan Gigabit Ethernet.
3.
Jaringan yang
digunakan oleh virtual machine juga divirtualisasi oleh host yang telah
diinstalasikan ESX. Hal ini diperlukan untuk menjaga kondisi pada saat setelah
migrasi, bahwa identitas jaringan virtual machine dan koneksi jaringan
sudah ditetapkan serta dialokasikan sebelumnya. vMotion® mengelola virtual
MAC address sebagai bagian dari proses migrasi tersebut. Pada saat host tujuan
teraktivasi, maka vMotion® melakukan proses ping terhadap router jaringan untuk
memastikan koneksi telah siap sebagai lokasi fisik virtual machine yang
baru untuk virtual MAC address. Hal tersebut untuk menghasilkan keadaan zero
downtime dan tidak terdapat gangguan terhadap pengguna.
Gambar 2. Mekanisme
Kerja vMotion
Proses perpindahan virtual machine dapat dijelaskan melalui
proses sebagai berikut :
1.
Proses
migrasi dengan fitur vMotion diawali dengan modul Migrate Virtual Machine. Pada
contoh ini, host asal (Source) dan host tujuan (Destination) sama-sama memiliki
akses terhadap media storage yang menyimpan file-file virtual machine.
2.
Kondisi
memory virtual machine yang akan dimigrasikan diduplikasi melalui jaringan
vMotion® dari host asal ke host tujuan. Sementara itu para pengguna masih dapat
mengakses virtual machine tersebut dan melakukan update halaman pada memory.
Daftar halaman yang termodifikasi tersimpan pada bitmap memory pada host asal.
3.
Setelah
memory dari virtual machine diduplikasikan dari host asal ke host tujuan,
kondisi virtual machine tidak berubah dan tidak terdapat aktivitas tambahan
yang terjadi pada virtual machine. Selama waktu tidak berubah tersebut,
vMotion® melakukan transfer kondisi virtual machine dan bitmap memory ke host
tujuan.
4.
Setelah
kondisi virtual machine tidak berubah pada host asal, virtual machine segera
dilakukan inisialisasi dan memulai berjalan pada host tujuan. Sebagai tambahan,
permintaan Reverse Address Resolution Protocol (RARP) menginformasikan sub
jaringan bahwa MAC address dari virtual machine saat ini dalam keadaan menyala
pada port yang baru pada switch jaringan.
5.
Saat
ini pengguna dapat mengakses virtual machine pada host tujuan setelah berpindah
dari host asal dan virtual machine selanjutnya dihapus dari host asal.
C.
Storage Vmotion
Storage
vMotion merupakan salah satu fitur pada VMware vSphere yang memungkinkan proses
migrasi file image dari virtual machine antar datastore
dilakukan tanpa memerlukan downtime.
Adapun use
case dari fitur ini umumnya ditujukan ketika dibutuhkan proses
maintenance dari sisi storage ataupun objektif lainnya seperti space
reclamation. Namun demikian, storage vMotion juga dapat digunakan untuk
mengubah model provisioning virtual disk dari Thick menjadi Thin ataupun
sebaliknya. Secara teknis, perubahan model provisioning dari virtual
disk suatu virtual machinedapat dilakukan melalui vSphere
Client maupun Web Client yang terhubung ke vCenter Server.
Beberapa prasyarat dan
keterbatasan sistem sebelum melakukan migrasi Virtual Machine antar storage
menggunakan fitur Vmware™ Storage vMotion® :
a. Harus
memiliki rencana atas tindakan yang dikomunikasikan dan koordinasi yang baik
antar administrator terkait (storage administrator, system
administrator, network administrator, IT Infrastructure Manager).
b. Pelaksanaan
migrasi antar storage harus dilakukan pada waktu non-operasional
organisasi atau pada waktu diluar jam kantor (off-peak hours).
c. Pada
Vmware™ vCenter® Management, seorang virtualization administrator harus
melihat dan memastikan bahwa host asal dapat mengakses datastore /
storage asal maupun datastore / storage tujuan.
Proses Perpindahan Virtual Machine dengan
fitur Vmware™ Storage vMotion®
1. Pada VM yang akan diberi tindakan migrasi storage,
perlu dilakukan shutdown (dapat dilakukan dari operating system
atau dari vmware™ vCenter® vSphere® Management) supaya VM berada pada kondisi off.
2. Pada vmware™ vCenter® vSphere®, klik kanan pada VM yang telah
berkondisi off seperti pada langkah 1, pilih Migrate.
3. Pada tampilan Migrate Virtual Machine wizard, pilih radio
button Change datastore.
Gambar
3. Memilih Change datastore pada pilihan Tipe Migrasi untuk fitur
Storage vMotion®
4. Setelah itu, pilih Datastore/Storage tujuan pada tabel
datastore, dengan catatan bahwa ketersediaan kapasitas free disk
masih mencukupi untuk tujuan migrasi VM antar datastore. penggunaan
format disk yang sama dengan format disk asalnya.
Gambar 4. Memilih Destination
datastore pada tampilan Select Datastore untuk fitur Storage vMotion®
5. Pilih radio button Same format as source ;
untuk penggunaan format disk yang sama dengan format disk asalnya pada tampilan
Disk Format.
Gambar 5. Memilih Same Format as
Source pada tampilan Disk Format untuk fitur Storage vMotion®
6. Pilih radio button High Priority ; untuk
memberikan prioritas lebih tinggi pada VM yang sedang dilakukan tindakan
migrasi antar datastore, pada tampilan Migration Priority.
Gambar 6. Memilih High Priority pada
tampilan Migration Priority untuk fitur Storage vMotion®
7.
Pilih button
Finish setelah keterangan yang didapatkan dari pilihan-pilihan
sebelumnya tertera pada tampilan Summary.
Gambar 6.
Memilih Finish pada tampilan Summary untuk fitur Storage vMotion®
Tidak ada komentar:
Posting Komentar